Saturday, September 14, 2013

Bukti Ilmiah Manfaat Siwak



Nabi SAW bersabda, "Siwak adalah pembersih mulut dan sebab ridhanya Rabb". (HR. Ahmad dan Ibnu Majah).

Diriwayatkan dari Hudzaifah ra., dia berkata, "Nabi Saw selalu menggosok giginya dengan siwak setiap bangun dari tidur malam hari (HR Bukhari)

Rasulullah Shallallahu â??Alaihi Wa Sallam bersiwak dalam waktu puasa dan tidak, pada waktu wudhu, ketika akan sholat atau memasuki rumah. Beliau bersiwak dengan kayu (dahan ) Araak. Bila tidur, siwak itu diletakkan di dekat kepalanya, dan jika bangun tidur beliau mulai bersiwak. (HR Bukhari)

Sekiranya aku tidak memberatkan umatku, tentu aku sudah memerintahkan mereka agar bersiwak setiap kali hendak shalat.

Sesungguhnya hari ini adalah hari raya yang telah dijadikan oleh Allah untuk kaum muslimin. Barangsiapa yang akan pergi shalat jumâ??at, maka hendaknya ia mandi, apabila ia memiliki minyak wangi maka hendaknya dia memakainya, dan wajib atas kalian bersiwakâ??. (http://islamme.blogspot.com/2011/05/fakta-ilmiah-tentang-siwak.html)

Siwak memiliki nama-nama lain di setiap komunitas masyarakat, seperti misalnya di Timur Tengah disebut de­ngan miswak, siwak, atau araq. Di Tan­zania disebut miswak, sedangkan di Pakistan dan India disebut dengan datan.

Siwak, atau miswak, merupakan ba­gian dari batang, akar, atau ranting tum­buhan Salvadora persica yang keba­nyak­an tumbuh di daerah Timur Tengah, Asia, dan Afrika. Siwak berbentuk ba­tang yang diambil dari akar dan ranting tanaman araq yang berdiameter mulai dari 0,1 cm sampai 5 cm. Pohon araq adalah pohon yang kecil seperti belukar dengan batang yang bercabang-cabang, dengan dia­meter pohon sekitar 30 cm. Jika kulitnya dikelupas berwarna agak keputihan dan memiliki banyak juntaian serat. Akarnya berwarna cokelat dan bagian dalamnya berwarna putih. Aro­ma­nya seperti seledri dan rasanya agak pedas. (http://www.majalah-alkisah.com/index.php/dunia-islam/2279-menyingkap-tabir-di-balik-sunnah-bersiwak)

Para ilmuwan Amerika baru-baru ini menemukan efek menakjubkan siwak terhadap mulut: dalam satu kali penggunaan, siwak membunuh 80% bakteri. Siwak mencegah caries (gigi berlubang), menguatkan gusi, dan efeknya bertahan hingga hampir 48 jam.

Sebuah majalah Jerman memuat tulisan ilmuwan yang bernama Rudat, direktur Institut Perkumanan Universitas Rostock. Dalam tulisannya itu ia berkata,

â??Setelah saya membaca tentang siwak yang biasa digunakan Bangsa Arab sebagai sikat gigi, sejak saat itu pula saya mulai melakukan pengkajian. Penelitian ilmiah modern mengukuhkan, bahwa siwak mengandung zat yang melawan pembusukan, zat pembersih yang membantu membunuh kuman, memutihkan gigi, melindungi gigi dari kerapuhan, bekerja membantu merekatkan luka gusi dan pertumbuhannya secara sehat, dan melindungi mulut serta gigi dari berbagai penyakit. Sebagaimana telah terbukti bahwa siwak memiliki manfaat mencegah kanker.â??

Selain efek-efek higienis, siwak juga menstimulasi BAS (Biologically Active Spots = Titik Aktif Biologis) yang terletak di antara gigi dan gusi. Titik-titik ini mengatur enam organ (telinga, mata, hidung, lidah, dan oesophagus (saluran makanan dari mulut ke perut), tiga pasang cells (wedge shaped, rahang atas, ethmoid), sinus, sendi temporal rahang bawah, dan 28 saraf tulang belakang yang mengatur fungsi-fungsi secara praktis semua organ, otot, dans endi pada ekstremitas atas dan bawah.

Titik-titik yang sama mengatur fungsi sejumlah organ seperti empedu dan kantong empedu, liver, ginjal, perut, pancreas, limpa, paru-paru, jantung, usus besar dan usus kecil.

Terpijitnya BAS pada mulut oleh siwak akan meredakan rasa sakit dan menurunkan ketegangan otot-otot neurorefleks yang disebabkan oleh osteochondros (sejenis penyakit tulang). Penggunaan siwak secara teratur, selain mencegah penyakit, ia juga mengatur perkembangan 70 BAS dan membantu pikiran kita agar jernih. Dengan demikian, sebatang siwak yang digunakan dengan penuh keimanan dapat menggantikan peran dokter spesialis.

Kandungan Kimia Batang Kayu Siwak

Hasil penelitian oleh Al-Lafi dan Ababneh (1995) terhadap kayu siwak menunjukkan bahwa siwak mengandung mineral-mineral alami yang dapat membunuh bakteri, menghilangkan plaque, mencegah gigi berlubang serta memelihara gusi.

Siwak memiliki kandungan kimiawi yang bermanfaat, seperti :
Antibacterial acids, seperti astringents, abrasive dan detergents yang berfungsi untuk membunuh bakteri, mencegah infeksi dan menghentikan pendarahan pada gusi. Pada penggunaan siwak pertama kali, mungkin terasa pedas dan sedikit membakar, karena terdapat kandungan serupa mustard di dalamnya yang merupakan substansi antibacterial acids tersebut.
Kandungan kimia seperti Klorida, Pottasium, Sodium Bicarbonate, Fluoride, Silika, Sulfur, Vitamin C, Trimethyl amine, Salvadorine, Tannins dan beberapa mineral lainnya yang berfungsi untuk membersihkan gigi, memutihkan dan menyehatkan gigi dan gusi. Bahan-bahan ini sering diekstrak sebagai bahan penyusun pasta gigi.
Minyak aroma alami yang memiliki rasa dan bau yang segar, menjadikan mulut menjadi harum dan menghilangkan bau tak sedap.
Enzim yang mencegah pembentukan plaque yang menyebabkan radang gusi. Plaque juga merupakan penyebab utama tanggalnya gigi secara premature.
Anti decay agent (Zat anti pembusukan), yang menurunkan jumlah bakteri di mulut dan mencegah proses pembusukan. Selain itu siwak juga turut merangsang produksi saliva (air liur) lebih, dimana saliva merupakan organik mulut yang melindungi dan membersihkan mulut.
Menurut laporan Lewis (1982), penelitian kimiawi terhadap tanaman ini telah dilakukan semenjak abad ke-19, dan ditemukan sejumlah besar klorida, fluor, trimetilamin dan resin. Kemudian dari hasil penelitian Farooqi dan Srivastava (1990) ditemukan silika, sulfur dan vitamin C.

Kandungan kimia tersebut sangat bermanfaat bagi kesehatan gigi dan mulut dimana trimetilamin dan vitamin C membantu penyembuhan dan perbaikan jaringan gusi. Klorida bermanfaat untuk menghilangkan noda pada gigi, sedangkan silika dapat bereaksi sebagai penggosok. Kemudian keberadaan sulfur dikenal dengan rasa hangat dan baunya yang khas, adapun fluorida berguna bagi kesehatan gigi sebagai pencegah terjadinya karies dengan memperkuat lapisan email dan mengurangi larutnya terhadap asam yang dihasilkan oleh bakteri. (http://islamme.blogspot.com/2011/05/fakta-ilmiah-tentang-siwak.html)

Penelitian lain dengan menjadikan bubuk siwak sebagai bahan tambahan pada pasta gigi dibandingkan dengan penggunaan pasta gigi tanpa campuran bubuk siwak menunjukkan bahwa per­sentase hasil terbaik bagi kebersihan gigi se­cara sempurna adalah pasta gigi de­ngan butiran-butiran bubuk siwak, ka­rena butiran-butiran tersebut mampu menjangkau sela-sela gigi secara sem­purna dan mengeluarkan sisa-sisa ma­kanan yang masih bersarang pada sela-sela gigi. Sehingga banyak perusahaan di dunia menyertakan bubuk siwak ke dalam produk pasta gigi mereka. Badan Kesehatan Dunia (WHO) pun turut men­jadikan siwak termasuk komoditas ke­sehatan yang perlu dipelihara dan di­budidayakan.(http://www.majalah-alkisah.com/index.php/dunia-islam/2279-menyingkap-tabir-di-balik-sunnah-bersiwak)



0 komentar:

Post a Comment