Jawaban Kenapa Cincin Kawin Dipakai di Jari Manis Tangan
Kiri
Budaya tukar cincin saat menikah sudah berumur ribuan tahun.
Tapi pernah terpikirkan gak, kenapa cincin kawin dipakai di jari manis tangan
kiri? Ternyata ada artinya tersendiri lho. Nah, sekarang aku mau bahas
sejarahnya di sini (jadi inget waktu dilamar suami dulu ehemâ?¦).
Jadi baru-baru ini aku nemuin sejarah dan simbolisme di balik tradisi cincin
kawin seperti ini. Pada kebanyakan budaya Barat, cincin kawin dikenakan di jari
keempat (jari manis atau ring finger) tangan kiri. Menurut Wikipedia , di
Amerika Serikat dulu cincin kawin hanya dikenakan oleh para istri, tapi sejak
abad ke-20, cincin kawin dikenakan oleh suami dan istri.
Sampai saat ini, belum ada yang tahu pasti sejak kapan tradisi cincin kawin ini
dimulai. Ada yang percaya kalau tradisi pertukaran cincin kawin berasal dari
zaman Mesir kuno, sekitar 4.800 tahun yang lalu.
Bentuk lingkaran dari cincin menjadi simbol keabadian, karena potongannya yang
tanpa akhir. Makna ini dipercaya bukan hanya oleh orang Mesir, tapi juga budaya
kuno lain. Lubang di tengah cincin pun juga memiliki makna, bukan hanya
dianggap sebagai ruang, tapi juga pintu gerbang yang mengarah ke hal-hal maupun
kejadian yang sudah diketahui maupun yang belum diketahui. Dengan memberikan
wanita sebuah cincin menandakan cinta yang abadi dan tanpa akhir.
Material cincin sendiri sudah mengalami berbagai perkembangan, mulai dari
rumput yang dipilin, kulit, tulang, gading, sampai sekarang logam. Semakin
mahal bahan material cincin, semakin besar cinta yang ditunjukkan pada si
penerima. Selain itu, nilai dari sebuah cincin juga menunjukkan kekayaan dari
si pemberi.
Masyarakat Romawi juga kemudian melakukan tradisi ini tapi dengan cara mereka
sendiri. Alih-alih memberikan cincin pada wanita sebagai simbol cinta, mereka
memberikan cincin sebagai simbol kepemilikan. Pria Romawi mengklaim wanita
mereka dengan memberikan cincin. Cincin pertunangan Romawi terbuat dari besi
dan disebut â??Annulus Pronubusâ??, yang menyimbolkan kekuatan dan keabadian.
Ada juga yang bilang kalau masyakat Romawi adalah pihak pertama yang membuat
grafir atau ukiran pada cincin.
Kaum Kristen menggunakan cincin dalam upacara perkawinan mulai sekitar tahun
860. Namun cincin yang mereka kenakan dulu juga tidak sesederhana sekarang,
melainkan dihiasi dengan grafir burung merpati, kecapi, atau dua tangan yang
bertautan.
Dulu cincin perkawinan dikenakan di jari yang berbeda-beda, termasuk ibu jari,
bahkan pada kedua tangan kanan maupun kiri. Menurut tradisi yang dipercaya
berasal dari masyarakat Romawi, cincin perkawinan dikenakan di jari manis
tangan kiri karena adanya vena (pembuluh darah) pada jari tersebut, yang
disebut â??Vena Amorisâ?? atau â??Vein of Loveâ?? (Vena Cinta), yang terhubung
langsung ke jantung. Tapi teori ini ditepis oleh para ilmuwan. Meskipun
demikian, mitos ini masih terus bertahan dan masih dipercaya oleh mereka yang
romantis sebagai alasan utama mengenakan cincin pada jari manis kiri.
Teori praktis lain mengenai alasan pengenaan cincin di jari manis kiri adalah
karena tangan kiri lebih jarang digunakan sehingga kemungkinan logam untuk bisa
melukai jari tangan kiri lebih kecil, mengingat sebagian besar umat manusia
tidak kidal. Selain itu, jari manis kiri juga paling jarang digunakan selain
kelingking.
sumber: http://indobaca.com/gaya-hidup/jawaban-kenapa-cincin-kawin-dipakai-di-jari-manis-tangan-kiri/
Jadi baru-baru ini aku nemuin sejarah dan simbolisme di balik tradisi cincin kawin seperti ini. Pada kebanyakan budaya Barat, cincin kawin dikenakan di jari keempat (jari manis atau ring finger) tangan kiri. Menurut Wikipedia , di Amerika Serikat dulu cincin kawin hanya dikenakan oleh para istri, tapi sejak abad ke-20, cincin kawin dikenakan oleh suami dan istri.
Sampai saat ini, belum ada yang tahu pasti sejak kapan tradisi cincin kawin ini dimulai. Ada yang percaya kalau tradisi pertukaran cincin kawin berasal dari zaman Mesir kuno, sekitar 4.800 tahun yang lalu.
Bentuk lingkaran dari cincin menjadi simbol keabadian, karena potongannya yang tanpa akhir. Makna ini dipercaya bukan hanya oleh orang Mesir, tapi juga budaya kuno lain. Lubang di tengah cincin pun juga memiliki makna, bukan hanya dianggap sebagai ruang, tapi juga pintu gerbang yang mengarah ke hal-hal maupun kejadian yang sudah diketahui maupun yang belum diketahui. Dengan memberikan wanita sebuah cincin menandakan cinta yang abadi dan tanpa akhir.
Material cincin sendiri sudah mengalami berbagai perkembangan, mulai dari rumput yang dipilin, kulit, tulang, gading, sampai sekarang logam. Semakin mahal bahan material cincin, semakin besar cinta yang ditunjukkan pada si penerima. Selain itu, nilai dari sebuah cincin juga menunjukkan kekayaan dari si pemberi.
Masyarakat Romawi juga kemudian melakukan tradisi ini tapi dengan cara mereka sendiri. Alih-alih memberikan cincin pada wanita sebagai simbol cinta, mereka memberikan cincin sebagai simbol kepemilikan. Pria Romawi mengklaim wanita mereka dengan memberikan cincin. Cincin pertunangan Romawi terbuat dari besi dan disebut â??Annulus Pronubusâ??, yang menyimbolkan kekuatan dan keabadian. Ada juga yang bilang kalau masyakat Romawi adalah pihak pertama yang membuat grafir atau ukiran pada cincin.
Kaum Kristen menggunakan cincin dalam upacara perkawinan mulai sekitar tahun 860. Namun cincin yang mereka kenakan dulu juga tidak sesederhana sekarang, melainkan dihiasi dengan grafir burung merpati, kecapi, atau dua tangan yang bertautan.
Dulu cincin perkawinan dikenakan di jari yang berbeda-beda, termasuk ibu jari, bahkan pada kedua tangan kanan maupun kiri. Menurut tradisi yang dipercaya berasal dari masyarakat Romawi, cincin perkawinan dikenakan di jari manis tangan kiri karena adanya vena (pembuluh darah) pada jari tersebut, yang disebut â??Vena Amorisâ?? atau â??Vein of Loveâ?? (Vena Cinta), yang terhubung langsung ke jantung. Tapi teori ini ditepis oleh para ilmuwan. Meskipun demikian, mitos ini masih terus bertahan dan masih dipercaya oleh mereka yang romantis sebagai alasan utama mengenakan cincin pada jari manis kiri.
Teori praktis lain mengenai alasan pengenaan cincin di jari manis kiri adalah karena tangan kiri lebih jarang digunakan sehingga kemungkinan logam untuk bisa melukai jari tangan kiri lebih kecil, mengingat sebagian besar umat manusia tidak kidal. Selain itu, jari manis kiri juga paling jarang digunakan selain kelingking.
sumber: http://indobaca.com/gaya-hidup/jawaban-kenapa-cincin-kawin-dipakai-di-jari-manis-tangan-kiri/
0 komentar:
Post a Comment